Jakarta - Briptu Norman manggung di Jakarta tanpa izin atasannya sehingga dijemput oleh provoost dan dipulangkan ke Gorontalo. Pengamat Kepolisian Alfons Loemau menilai Norman tak perlu dihukum berat, Norman dinilai hanya butuh bimbingan.
"Atasannya perlu meningkatkan bimbingan. Kesalahan Norman ini tidak fatal. Masih di wilayah abu-abu, cukup ditegur. Setelah pulang di kesatuan dibimbing lagi," ujar Alfons kepada detikcom, Jumat (8/7/2011).
Menurut Alfons, Norman hanya belum bisa membedakan apa yang boleh dan tidak boleh terkait kegiatan manggung. Apalagi dulu Norman mendapat apresiasi dari para petinggi Polri.
"Dia merasa boleh tampil, karena waktu dulu saat pro dan kontra timbul, dia dibela pimpinan Polri," kata purnawirawan Polri ini.
Menurut Alfons, lain kali Norman harus berkomunikasi dengan atasannya. Walau memiliki hak, tapi sebagai polisi, Norman diatur oleh aturan kode etik profesi.
Alfons pun berharap pimpinan polisi bijak memperlakukan Norman. Menurutnya banyak anggota Polri lain yang tingkat pelanggarannya berlebihan.
"Seperti yang menangkap kasus iPad, atau dulu nenek mencuri kakao ditangkap. Yang seperti ini yang justru menciderai rasa keadilan," tutup pensiunan Kombes ini.
Sebelumnya, Polisi pelantun lagu India, Briptu Norman Kamaru terbang dari Gorontalo dan syuting di Jakarta tanpa izin atasannya. Atas tindakan indisipliner itu, Norman pun dijemput provoost Mabes Polri di lokasi syuting untuk diklarifikasi Sebagai anggota Polri, tentunya Norman harus mengantungi izin atasannya untuk tampil di TV.
Informasi yang dikumpulkan detikcom, Norman dijemput oleh tim dari Mabes Polri semalam. Saat itu Norman akan syuting bersama Dedy Corbuzier di Trans7, Kamis (7/7) sekitar pukul 22.00 WIB.
Sebelum syuting di acara Hitam Putih Trans7, Briptu Norman tampil di acara Dahsyat, Kamis (7/7/2011). Kepada wartawan, Norman mengaku sedang cuti. Penampilan Briptu Norman saat ini sudah berbeda dibanding saat pertama kali muncul di televisi beberapa bulan lalu.
Saat ini, Norman sudah berbehel. Aha! Dia juga tak lagi mengenakan pakaian polisi dan mengenakan baju biasa.
(rdf/adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar