infokotamedan.com - Geliat film asli
Sumatera Utara mulai menunjukkan taring di blantika perfilman nasional.
Setelah meluncurkan film perdana berjudul 'Ono Sitefuyu' dan film kedua
'Anak Sasada', sutradara asli Nias, Sumatera Utara, Pontyanus Gea di
penghujung tahun 2011 kembali melahirkan film teranyarnya berjudul
'Samadoni Tano' (Persengketaan).
Di film perdananya 'Ono Sitefuyu' berhasil dipasarkan sebanyak 220 ribu keping dalam 11 serinya. Sementara film kedua 'Anak Sasada' berhasil terjual 40 ribu keping.
Ditemui Tribun di markas Production House CZ Entertaiment Jalan Karya Wisata Ujung, Medan, Ponty, panggilan akrab pria yang hanya mampu bersekolah hingga kelas 1 Sekolah Dasar ini mengatakan, film terbaru yang ia garap ini masih bercerita terkait karakteristik masyarakat daerah.
"Saya masih bermain film yang skupnya kecil. Untuk produksi fim ini saya hanya menghabiskan dana Rp 287 juta selama enam bulan produksinya. Jadi skupnya bukan untuk menantang film produksi nasional, tetapi bukan berarti kualitas dari film ini tidak pantas disandingkan dengan film sekaliber sutradara nasional," ujar Ponty, Selasa (20/12/2011).
Untuk film ini, pihaknya mengaku mencetak 40 ribu keping VCD, untuk pemasaran sudah tersebar sebanyak 75 persen secara nasional. Katanya, peluncuran film sendiri dilakukan pada tanggal 4 Desember lalu oleh Walikota dan Bupati Nias, yang diikuti peluncuran tahap kedua secara nasional pada tanggal 14 Desember di Medan.
sumber : tribunnews.com
Di film perdananya 'Ono Sitefuyu' berhasil dipasarkan sebanyak 220 ribu keping dalam 11 serinya. Sementara film kedua 'Anak Sasada' berhasil terjual 40 ribu keping.
Ditemui Tribun di markas Production House CZ Entertaiment Jalan Karya Wisata Ujung, Medan, Ponty, panggilan akrab pria yang hanya mampu bersekolah hingga kelas 1 Sekolah Dasar ini mengatakan, film terbaru yang ia garap ini masih bercerita terkait karakteristik masyarakat daerah.
"Saya masih bermain film yang skupnya kecil. Untuk produksi fim ini saya hanya menghabiskan dana Rp 287 juta selama enam bulan produksinya. Jadi skupnya bukan untuk menantang film produksi nasional, tetapi bukan berarti kualitas dari film ini tidak pantas disandingkan dengan film sekaliber sutradara nasional," ujar Ponty, Selasa (20/12/2011).
Untuk film ini, pihaknya mengaku mencetak 40 ribu keping VCD, untuk pemasaran sudah tersebar sebanyak 75 persen secara nasional. Katanya, peluncuran film sendiri dilakukan pada tanggal 4 Desember lalu oleh Walikota dan Bupati Nias, yang diikuti peluncuran tahap kedua secara nasional pada tanggal 14 Desember di Medan.
sumber : tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar